Skip to main content
Rehabilitasi

BNN BANGKA DAN PEMDES JADA BAHRIN FOKUS TANGANI NARKOBA, URINE 20 PEMUDA DI PERIKSA

Dibaca: 7 Oleh 15 Sep 2020Desember 21st, 2020Tidak ada komentar
BNN BANGKA DAN PEMDES JADA BAHRIN FOKUS TANGANI NARKOBA, URINE 20 PEMUDA DI PERIKSA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Foto : Petugas Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bangka sedang melakukan pemeriksaan urine kepada klien pasca rehabilitasi

bangkakab.bnn.go.id / Sungailiat (07/09) – Kasus penyalahgunaan narkotika di Indonesia nampaknya semakin menjadi perhatian esktra dari berbagai pihak. Dari mulai pemerintah pusat, kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), hingga masyarakat di berbagai penjuru tanah air. Perlu diketahui, melalui undang-undang nomor 35 tahun 2009 yang mengatur tentang narkotika negara Indonesia harusnya sudah cukup kuat dalam memberantas segala bentuk maupun modus operandi kasus peredaran gelap barang haram itu untuk masuk ke dalam negeri.

Sebagai langkah nyata dalam menyikapi dan melawan narkoba, seluruh elemen masyarakat dan pihak berwenang harus satu langkah dan berkelanjutan dalam mencegah maupun memberantas narkoba. Seperti yang dilakukan oleh pemdes Jada Bahrin kecamatan Merawang kabupaten Bangka terlihat antusias dan konsisten dalam mendukung segala bentuk program pemerintah dalam hal ini BNN berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan narkotika di wilayah desa. Hal tersebut dikatakan Kepala BNN Kabupaten Bangka Eka Agustina didampingi humas M. Manfaluthfi Riyadi  saat lakukan bimbingan lanjut kualitas hidup  dan pemeriksaan urine kepada para klien pasca rehabilitasi  di Balai Desa Jada Bahrin , Senin (07/09).

Senada dengan Eka, Kepala Desa Jada Bahrin Fajar Sadik didampingi sekretaris desa Beni Saputra mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini adalah sebuah wujud sinergi desa dengan BNN Kabupaten Bangka. Disamping itu pemdes juga menaruh perhatian kepada seluruh elemen masyarakat desa khususnya pemuda dalam hal pencegahan, rehabilitasi, hingga pemberantasan peredaran gelap narkoba. Hari ini kami lakukan kegiatan pembinaan dan evaluasi kepada 20 pemuda desa yang sebelumnya berstatus sebagai klien rehabilitasi pada Klinik Pratama BNN Kabupaten Bangka. Namun, sebagai bentuk monitoring dan bimbingan kini mereka (klien) kita bina dan terus evaluasi melalui program pasca rehabilitasi, katanya. Sadik menambahkan bahwa langkah konsistensi rehabilitasi maupun pasca rehabilitasi 20 orang klien tersebut dilakukan kembali pemeriksaan urine untuk memastikan para klien benar-benar berhenti mengkonsumsi narkoba.

Fajar Sadik juga mengatakan kegiatan ini bertujuan agar pemahaman masyarakat terhadap bahaya narkoba semakin meningkat dan menguatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan bebas dari pengaruh obat-obatan yang sifatnya menimbulkan kecanduan, baik obat generik maupun obat paten yg berbahaya bagi kesehatan. Khususnya pemerintah desa agar lebih mengingatkan ke masyarakat akan bahaya dan dampak negatif jika penyalahgunaan obat-obatan terlarang meskipun hanya sekedar iseng atau coba-coba dengan narkoba, ungkap Sadik.

Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat luas, beberapa tahun terakhir Jada Bahrin mengemban amanah sebagai desa Bersinar atau Bersih Narkoba. Itu artinya konsentrasi desa harus lebih ditingkatkan dalam hal narkoba. Untuk itu sebagai upaya menguatkan sinergitas melawan narkoba pemerintah desa menggandeng sejumlah pihak seperti tokoh pemuda, Karang Taruna, PKK, tokoh agama, remaja desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, kader kesehatan dan tentunya BNN Kabupaten Bangka sebagai motor penggerak.

Disamping itu upaya pemdes dalam melakukan pencegahan penyalahguna narkoba adalah denganc ara maendukung semua rencana kegiatan yang berkaitan dengan program desa bersinar, selalu menjalin komunikasi yg baik dengan BNN Kabupaten Bangka.
Usai pelaksanaan evaluasi dan pemeriksaan urine tersebut, Sadik sebagai kepala desa berharap agar semua unsur yang terlibat baik petugas pasca rehabilitasi, agen pemulihan, klien pascarehabilitasi tetap bersemangat dalam melakukan upaya melawan narkoba. Diakhir kegiatan Sadik mengumumkan bahwa dari 20 orang klien pasca rehabilitasi yang diperiksa urinenya, semua negatif (-). (Ab)

 

Penulias : Abie_Humas

Editor : M. Manfaluthfi Riyadi, S.H

Penanggungjawab : Eka Agustina, SKM

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel